1945 Restaurant merupakan fine dining
restaurant yang menyajikan makanan khas Nusantara dengan pengembangan dan
inovasi tanpa menghilangkan sisi otentik dari makanan itu sendiri. Kali ini,
mereka mengadakan thematic dinner dengan judul Oceanic Treasures yang terdiri
dari 10 Menu seafood yang tentunya unik dan diberi sentuhan gastonomi molekular.
Yuk, kita bedah ada menu apa aja sih yang disajikan pada thematic dinner kali
ini.
“Pisang Goreng”
Menu pertama ini sangat simple.
Basically, ini adalah keripik pisang yang disajikan dengan sambal road an fish
caviar. Rasa gurih dari fish caviar bersatu dengan manisnhya keripik pisang.
Sambal roa nhya juag memberikan sedikit sensasi pedas meskipun tidak terlalu
kencang untuk rasa pedasnya.
“Ikan Tongkol”
Nah, menu yang ini lucu banget!
Seperti disajikan 3 batu hitam di atas mangkuk, tetapi hanya ada satu batu yang
bisa dimakan yaitu batu ikan tongkol tersebut. Ini enak deh, aku suka ikan
tongkolnya yang sudah disuwir-suwir, rasanya gurih tapi tidak terlalu asin.
Rempah – rempah yang digunakan pas, dan ini juga disajikan dengan seaweed
crackers berbentuk daun dan mango gel untuk menyeimbangkan rasa gurihnya dengan
sedikit rasa manis dan asam.
“Kerang Hijau”
My favorite dish for tonight! Sukaa
banget sama menu ini. Kerang hijau dengan bumbu seperti rendang, disajikan
dengan telur, torched hollandaise sauce dan rumput laut. Telurnya keliatan
mentah ya tapi ini sebenarnya sudah matang karena cara memasaknya dengan
menggunakan teknik sous vide yaitu telur dibungkus dengan plastik dan direbus
dalam air mendidih. Mulai dari rasa gurih, asin, creamy dan manisnya kerang
bercampur jadi satu. Wah, juara banget deh yang ini!
“Udang Windu”
Udang ini dimasak dengan Dabu-Dabu
Salsa yang pedas manis. Cara menikmati menu ini bisa dua cara itu dengan
disemprotkan kecombrang dan tidak. FYI, 1945 restaurant punya parfum kecombrang
sendiri loh. Pembuatannya menggunakan proses destilasi dan wangi kecombrangnya
harum banget. So, pada percobaan pertama, disemprotkan parfum kecombrang
tersebut dan langsung makan udangnya. Percobaan kedua, tanpa dismprotkan parfum
kecombrang. Buatku, baik ada sensasi kecombrang maupun tidak, rasa udangnya
tetap sama, tidak ada perubahan. Tapi, belum tentu orang lain juga begitu
karena tiap orang memiliki experience masing-masing. Yang pasti, udangnya enak
dengan salsa dabu-dabunya, rasanya pedas, manis, gurih!
“Gurita”
So, this one is grilled octopus
served with black sticky rice and coconut. Grilled octopus nya enak! Gak
overcooked sehingga teksturnya masih kenyal dan empuk. Tapi, aku kurang suka
black sticky ricenya karena sedikit keras dan kasar. Gak seperti makan ketan
hitam biasanya yang teksturnya seperti nasi. Overall, the dish goes well
together J
“Kerang Simping”
Scallop Carpaccio yang disajikan
dengan papaya muda, manga, timun, dan gohu foam. Nah, kali ini kita mencoba
memakannya dengan dua cara yaitu dengan telinga disumbat dan tidak. Ternyata,
ada bedanya loh guys! Buatku, dengan sumbatan telinga membuat rasanya jauh
lebih asin dan gurih dibandingkan dengan keadaan normal. Hal ini bisa dirasakan
berbeda oleh tiap orang tapi satu yang pasti yaitu pendengaran mempengaruhi
rasa dari makanan yang sedang kita nikmati.
“Ikan Tuna”
Menu yang ini mirip dengan Ifumi yah,
jadi di dalam cangkang mi kering ini tersembunyi potongan ikan tuna yang cantik
dan disajikan dengan kuah kepiting yang kental. Porsi yang kali ini cukup besar
dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Ini enak banget! Apalagi kuah
kepitingnya nagih banget rasanya. Menu kedua terfavorite setelah si “Kerang
Hijau” tadi.
“Kepiting Raja”
Dari foto mungkin terlihat rumit dan
berantakan. But, basically ini adalah soft shell crab dengan acar lobak dan 3
bentuk delima yaitu delima utuh, saus dan dalam bentuk foam. Saat awal coba
menu ini, rasanya seperti tempe goreng haha.. Surprisingly good, kepitingnya
fresh dan oke, lalu buah delima nya memberikan rasa manis dan asam sehingga
mengyeimbangkan rasa asin dan gurihnya kepiting.
“Udang Lobster”
Lobster kali ini dimasak seperti
Konro Makassar dan dibungkus konnyaku gel di atasnya. Buatku, lobsternya
sedikit overcooked tapi masih enak dengan rasa pahit dari saus konro nya. Unik
sekali konnyaku gel yang membungkus udang tersebut dan inilah ciri khas dari
1945 Restaurant.
“Kue Beras”
Kue beras ini ternyata mirip seperti yang
biasa aku temui di pasar. Gak nyangka banget bisa jadi secantik dan seunik ini.
Rasanya juga enak apalagi pas dimakan sama es krimnya dan ada manisan mangganya juga. Buat dessert ini
ukurannya terbilang besar dan mengenyangkan sekali. Such a great way to end up
the seafood dinner. Tetap khas nusantara banget yaa..
Oh iya, menu-menu kali ini juga ditemani dengan beer 1945 yang berasal dari Bali. Ini birnya enak banget buatku, karena rasanya ringan dan smooth. Cocok buat menemani menu - menu seafood yang gurih dan berminyak.
Overall, Oceanic Treasure dinner kali
ini sukses memainkan peran dari kelima panca inderaku. Menu yang disajikan
cantik – cantik dan memiliki konsep yang unik. Tentunya inovatif karena
dikembangkan oleh tangan – tangan para chef professional 1945 Restaurant.
Dear 1945 Restaurant, tetap terus
menghasilkan karya – karya indah dan mengaggumkan ya, melalui makanan khas
Indonesia, tanah air tercinta kita.
Thank you for having me J
1945 Restaurant
Fairmont Jakarta
Jl. Asia Afrika,
Senayan
Opening hour :
Mon-Sun, 11.00-15.30
& 18.30-22.00
semua makanannya terlihat enak sekali
ReplyDeletescania s520