Halo semuanya!
Kali ini kita mau berbagi pengalaman kita saat menghadiri Press Conference Iron
Chef Indonesia tanggal 24 Mei lalu. Siapa yang tidak tahu dengan Iron Chef?
Buat kalian yang belum tahu, Iron Chef adalah program acara memasak yang muncul
pertama kali di Jepang pada tahun 1993. Sejak saat itu, banyak negara yang
sukses mengadaptasi acara tersebut seperti di Amerika, Australia dan Inggris.
Nah, RCTI yang merupakan stasiun televisi handal dalam menayangkan kompetisi
memasak (waktu itu sempet menayangkan Masterchef Indonesia), kini menghadirkan
Iron Chef Indonesia untuk menantang para ahli di bidang memasak di Indonesia.
Iron Chef
Indonesia adalah program acara yang mempertunjukkan battle antara Iron Chef
dengan Challenger Chef dimana keduanya adalah koki professional dan handal di
bidangnya. Nah, keduanya diberikan bahan rahasia yang ditentukan oleh The
Chairman. Lalu, mereka harus membuat tiga dishes dalam waktu 60 menit saja
untuk mengesankan The Chairman dan para juri. Mereka juga diperbolehkan untuk
memiliki dua asisten untuk membantu mereka dalam mengerjakan challenge
tersebut.
Hal inilah yang
membuat Iron Chef menjadi salah satu program spesial RCTI di tahun ini dan
menjadikan acara ini sebagai salah satu tontonan menghibur tetapi juga
mengedepankan skill para chef handal dan memberikan pengetahuan dalam dunia
memasak bagi para penontonnya. Pertarungannya pasti seru banget karena yang
bertarung bukan lah para koki yang biasa – biasa aja melainkan para koki kelas
dunia yang sangat handal sehingga pertarungan akan sangat sengit. Makanya,
harus pantengin TV buat nonton Iron Chef Indonesia yang tayang setiap hari
Minggu pukul 4 sore ya, dan tentunya di saluran RCTI :D
Pada saat Press
Conference, ketiga Iron Chef saling beradu masakan untuk menarik hati para tamu
yang datang. Tentunya, ketiga chef tersebut memiliki ciri khas masing – masing baik
dari segi karakter maupun style masakan. Yuk, kita ceritain gimana sih ciri
khas dari masing – masing chef dan bagaimana hasil masakan mereka?
Kita mulai
dengan Chef Chris Salans yang merupakan Chef Owner dari Mozaic Restaurant dan
juga anggota The Grand Tables of The World. Chef Chris Salans adalah lulusan
dari Le Cordon Bleu Paris. Setelah menempuh berbagai perjalanan hidup mulai
dari magang di l’Oustau de Baumaniere, bekerja di restoran bintang Michelin 3
di selatan Perancis hingga posisi koki pertama untuk David Bouley di New York
City, beberapa penghargaan dan prestasi yang diraih Chef Chris Salans salah satunya
adalah restoran Mozaic yang dimiliki nya merupakan restoran terbaik di
Indonesia oleh majalah Food and Wine, Prestige dan Indonesian Tatler. Selain
itu, Mozaic tergabung dalam 100 Restoran Terbaik di Dunia menurun San
Pellegrino Guide pada tahun 2009 dan tiga tahun berada di top 10 restoran
terbaik di Asia pada tahun 2010. Pada segi karakter, Chef Chris Salans adalah
seorang Chef yang gemar berbicara, sangat ramah tetapi tetap tenang. Ciri khas
masakan dari Chef Chris Salans berdasarkan Press Conference kemarin adalah
eksekusi yang bersih dengan cita rasa yang sangat seimbang, penyajian yang soft
serta sangat memuaskan palate lidah.
Terdapat dua
menu yang dimasak Chef Chris Salans pada waktu itu, yaitu Smoked Gindara
Carpaccio dan Asinan Bogor. Irisan tipis Gindara nya buttery sekali, dengan
pernak pernik seperti ikura, alfa-alfa leaves, raddish, dan deep fried seaweed
lontong nya enak banget. Rasa dominan nya adalah rasa asam, bercampur dengan
rasa manis dan asin dari ikura serta rasa umami dari keripik lontong rumput
lautnya. Menu kedua yaitu Asinan Bogor nya juga suka bangeeet! Baru kali ini
asinan bogor bisa seenak dan se fancy ini! Buah – buahannya sama seperti asinan
bogor pada umumnya yaitu salak, nanas, bengkuang, pepaya, dan belimbing. Rasa
asamnya segar, dengan parutan es yang bikin sensasi dingin. Manis nya juga pas,
saling menyeimbangkan rasa asamnya. Pilihan edible flowers nya juga gak asal
pilih loh. Edible flowers tersebut membuat cita rasa masakan semakin baik dan
harum. Kelima panca indera kita tentunya akan dimanjakan karena masakan Chef
Chris Salans memenuhi kelima konsep tersebut.
Selanjutnya,
Chef Adhika Maxi yang merupakan Owner dari Union Group, AMKC Atelier, dan
Izakayakai. Nah, Chef ini merupakan orang Indonesia yang telah menempuh
kuliahnya di Curtin University, Australia. Chef Max ini sangat handal loh dalam
menggabungkan teknik memasak Western dengan cita rasa Indonesia. Kemampuannya
pun juga tidak diragukan lagi berdasarkan berbagai pengalaman kerja di bidang
kuliner yang telah ditempuh selama ini mulai dari bekerja di restoran Asiate,
Mandarin Oriental, hingga bekerja di 2 Michelin Star Gordon Ramsay Restaurant,
New York. Pada segi karakter, Chef Max adalah Chef yang bawaannya paling tenang
diantara kedua Iron Chef lainnya. Meskipun tenang tapi menghanyutkan loh dengan
masakan – masakan jitunya.
Pada saat itu,
Chef Max membuat tiga masakan yaitu Truffle Soes, Surf and Turf, dan Es Teler Tart.
Semuanya enak – enak dan rasanya bold banget. Truffles Soes nya juara deh,
sekali lahap, aroma dan rasa yang kuat dari truffle memenuhi rongga mulut dan
indera perasa kalian. Kulit soes nya yang garing juga memberikan tekstur lebih
pada isian truffle yang lembut. Ini gurih dan nagih karena gak cukup satu! Menu
kedua yaitu Surf and Turf ala Chef Max yakni, Abalone dengan Snow Beef yang
fatty and juicy. Rasanya umami sekali, dengan aroma laut dan rasa khas Japanese
food. Makanan dieksekusi dengan sangat baik dengan presentasi yang sangat
indah. Begitu juga halnya dengan Tart Es Teler nya, dengan tart crust yang crispy,
avocado cream yang lembut serta potongan nangka dan jelly yang saling
menyeimbangkan rasanya. Overall, ciri khas masakan dari Chef Max kemarin lebih
ke bold dengan rasa umami yang dominan.
Sekarang,
saatnya kita tahu lebih lanjut mengenai Iron Chef ketiga kita yaitu Chef Sezai
Zorlu, yaitu Owner dari Turkuaz Resto. Chef Sezai ini berasal dari Iskenderun,
Turki. Pada awalnya, Chef Sezai bukan berasal dari keluarga kaya tetapi berkat
kerja keras dan bakatnya, kini Chef Sezai bisa dikatakan sukses mengingat
karirnya di bidang kuliner sangat cemerlang. Selain owner dari Turkuaz, Chef
Sezai juga merupakan owner dari Warung Turki dan juga memasak untuk Raja Salman
saat di Jakarta lohhh! Keahlian khusus dari Chef Sezai aadalah spesialis di
Ottoman Cuisine yang merupakan satu – satu nya di Asia. Chef Sezai adalah orang
yang sangat ramah dan murah senyum.
Saat press
conference kemarin, Chef Sezai kelihatan paling sibuk nih dan pantes aja karena
menu yang dia siapkan membutuhkan waktu yang sangat lama loh. Pertama, Sultan
Lamb nya yang sudah dipanggang dari pagi, dibungkus dengan garam batu dan
dibakar. Lambnya enak banget, gak bau amis seperti lamb pada umumnya. Dagingnya
juga juicy, empuk dan harum. Sultan Lamb ini dihidangkan dengan nasi yang
dicampur dengan kacang dan kismis sehingga terdapat rasa gurih, asin yang
diseimbangkan dengan rasa manisnya. Kedua, ada Chicken dengan caramelized
onions nya yang disajikan dengan nasi juga, rasanya juga enak dan harum.
Ketiga, ada couscous dengan King Prawn nya yang seger, perfectly cooked dan
bumbu nya oke banget. Couscous nya kita suka banget loh! Gak pernah sesuka ini
sama couscous. Rasa asin, manis, gurih dan asamnya pas, wangi dan lembut juga
di mulut. Pasangan yang serasi dengan udang panggang nya. Overall, masakan dari
Chef Sezai kemarin cukup bold yah tapi somehow rasanya juga ringan dan
comforting. If you love Turkish food, kalian pasti bakal suka banget sama
makanan Chef Sezai yang sudah tidak diragukan lagi rasa dank has Turki nya.
Jago – jago banget
yaah para Iron Chef Indonesia ini. Kira – kira siapa yah yang Chef yang nekad
menantang mereka? Bagaimana pertarungan sengit diantara para Iron Chef
Indonesia dengan para Chef challenger nya? Wah, pasti gak main – main juga nih
yang nantangin karena bagi kita para Iron Chef ini udah okeee bangeeet! Gak
sabar jadinya nonton Iron Chef hari Minggu nanti :D Yukk ahh, jangan lupa
dipantengin TV nya yaaa tiap hari Minggu jam 4 sore hanya di RCTI!
Comments
Post a Comment