CARA KULINERAN SEHAT ; TETAP ASIK DAN MENYENANGKAN!

Aku suka banget kulineran karena aku suka eksplorasi makanan baru yang unik-unik dan enak-enak. Apalagi kuliner khas Nusantara yang gak ada abisnya! Mulai dari makanan di restoran, hotel, sampai ke street food pasti udah pernah cobain. Tapi, setelah mengikuti seminar yang diadakan oleh @kenapaharusvaksin mengenai Cara Kulineran Sehat yang dibawakan oleh Dr. Suzy Maria, SpPD Divisi Alergi-Imunologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), aku mendapatkan banyak pengetahuan baru. Kalian sadar gak sih kalo makanan yang kita beli mau dimana pun itu, kebersihannya belum tentu terjamin loh. Kebanyakan asumsi kita semakin tinggi standar akomodasi makan semakin aman makanan yang kita konsumsi. Nah, tapi kita lupa bahwa staf yang menyiapkan makanan, mungkin tinggal di daerah pedesaan dengan kondisi hidup dan kebersihan yang berbeda sehingga memungkinkan juga penyebaran kuman dan virus pada makanan yang disajikan.

Menurut penelitian, dalam satu hari manusia menjalankan aktivitas yang beresiko menularkan penyakit sebanyak 19 kali sehari. Apa sajakah itu? Pertama, menggosok gigi dengan air ledeng sebanyak 3x, menggunakan WC sebanyak 5x, makan berat sebanyak 3x, jajan / makan ringan sebanyak 2x, serta minum sebanyak 6x. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan kebersihan diri dan makanan/minuman yang kita konsumsi. Apalagi, sebagai food blogger aku suka kulineran kemana – mana, sedangkan kebersihan makanan yang aku konsumsi tersebut tidak terjamin sehingga melalui makanan dan minuman itulah penyebaran penyakit bisa terjadi.

Apa saja sih contoh-contoh penyebaran penyakit melalui makanan? Pertama, bisa melalui konsumsi sayur mentah yang tidak dicuci bersih, minum dengan es batu, makan seafood mentah (apalagi SASHIMI huuu suka banget ;D), makan deli/cold meat. Food handling yang tidak benar dapat menyebarkan kuman/virus yang akhirnya bisa menyebarkan penyakit Hepatitis A dan Demam Tifoid kepada orang yang telah mengkonsumsinya. Wah, susah banget ya kayanya hampir semua makanan yang sering kita beli di luar itu gak selamanya bebas dari kuman penyakit. Nah, berikut aku jelaskan sedikit ya apa itu penyakit Hepatitis A dan Demam Tifoid.

Hepatitis A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang organ hati. Gejala penyakit ini meliputi demam, mual, nyeri pada sendi dan otot hingga urine berwarna gelap, sakit kuning dan sakit di daerah perut kanan bagian atas. Jika kondisi semakin parah, pasien dapat mengalami kegagalan hati dan harus ditransplantasi. Virus Hepatitis A juga merupakan virus yang cukup kuat sehingga bisa tahan pada suhu yang beku atau pH yang asam baik di air tawar maupun air laut. Untuk mencegahnya, kita dapat memasak masakan hingga diatas suhu 85^oC untuk mematikan virusnya atau menggunakan klorin pada air ledeng.

Demam Tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi yang bisa ditemukan pada makanan/minuman terkontaminasi. Beberapa gejala diantaranya meliputi demam, gangguan pencernaan (bisa diare, sakit perut, atau bahkan tidak bisa BAB sama sekali), merasa lemah, kehilangan nafsu makan hingga ruam – ruam pada tubuh. Demam pada penyakit ini juga memiliki keunikan yaitu biasanya demam terjadi saat sore hari hingga malam, sedangkan pada pagi hari demam akan turun. Perlu diingat bahwa penyakit ini tidak memberikan resistensi pada tubuh seperti penyakit Hepatitis A sehingga siapa saja dapat terjangkit penyakit ini berkali – kali karena penyakit ini tidak memberikan kekebalan pada tubuh.

Nah, daripada kita jadi gak tenang saat kulineran dan travelling, lebih baik kita melakukan pencegahan ya, sebab ada pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Aku setuju banget sama hal ini, dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hal ini adalah cuci tangan! Cuci tangan kamu setelah dari kamar kecil, sebelum makan, atau setelah kontak dengan cairan tubuh pasien yang sakit. Berikut adalah 6 langkah cuci tangan yang bisa kalian lakukan. Ingat ya, 20 detik menggunakan hand sanitizer atau 40 detik menggunakan sabun dan air mengalir.

Setelah melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan tangan, cara lainnya yang dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan diri agar tidak terkena penyakit Hepatitis A dan Demam Tifoid adalah melalui vaksinasi.

Apa itu vaksinasi? Vaksinasi adalah memasukkan antigen yang berasal dari virus atau dari bakteri yang tidak aktif dan dapat memberikan bentuk kekebalan pada tubuh kita sehingga ketika suatu hari kita terjangkit penyakit tersebut, tubuh kita sudah memiliki kekebalan untuk melawan penyakitnya. Nah, ada baiknya kalian mendapatkan vaksinasi pada saat kondisi tubuh sedang sehat dan prima tetapi jika kalian harus banget vaksin karena sudah kepepet nih mau liburan, tapi kondisi lagi sedikit pilek itu tidak apa-apa ya, yang penting tidak sedang demam. Paling tidak, 2 minggu sebelum kalian pergi travelling / wisata kuliner pastikan kalian sudah mendapatkan vaksin ini ya. Supaya, liburan kalian bisa lebih menyenangkan dan asik.

Setelah vaksinasi, bukan berarti kita bisa bebas melakukan apapun. Kita juga harus tetap menjaga kebersihan diri, makanan yang kita makan dan lingkungan sekitar ya. 

Ayo, teman – teman yang belum mendapatkan vaksinasi Hepatitis A dan Demam Tifoid, langsung aja kalian pmenuju rumah sakit terdekat (dianjurkan ke rumah sakit besar karena stok vaksinnya lebih lengkap) atau kalian juga bisa pastikan dulu bahwa rumah sakit tersebut memiliki stok vaksin nya melalui telpon. Nah, tunggu apa lagi, ayo segera dapatkan vaksinasi kalian J